BENDERA
(Juwita)
(Juwita)
Merahku, cucuran darahnya
Putihku, bak kesucian hatinya
Melambai kokoh
Menantang terik, hujan
Bahkan kemarahan yang menggelegar
Putihku, bak kesucian hatinya
Melambai kokoh
Menantang terik, hujan
Bahkan kemarahan yang menggelegar
Kau alirkan darah mu untukku
Kau tanggalkan bakti mu untukku
Membentengiku dengan hati mu
Menghempas badai peluru
Demi keutuhanku
Kau tanggalkan bakti mu untukku
Membentengiku dengan hati mu
Menghempas badai peluru
Demi keutuhanku
Tapi …………
Lihat anak cucu mu
Membiarkanku teriris hujan
Menjadikanku topeng politik kehidupan
Hahahhha sssttttt…………
Tak jarang,
Tawanya menggelegar
Saat aku menjulang tinggi
Mewakili bangsa mu
Lihat anak cucu mu
Membiarkanku teriris hujan
Menjadikanku topeng politik kehidupan
Hahahhha sssttttt…………
Tak jarang,
Tawanya menggelegar
Saat aku menjulang tinggi
Mewakili bangsa mu
Gelap, ku lewati bersama bulan
Bahkan dalam gelap aku pun tak diturunkan
Dingin bersama keheningan
Dingin yang menghempasku
Bahkan dalam gelap aku pun tak diturunkan
Dingin bersama keheningan
Dingin yang menghempasku
Lihat aku, bersama lalat
Lalat busuk !
Lalat patah sayap !
Lalat buta mata !
Buta hati pula !
Lalat busuk !
Lalat patah sayap !
Lalat buta mata !
Buta hati pula !
Seakan tak perduli
Yang ada hanya riuh
Eka, dwi, tri, catur, panca
Panca, catur, tri, dwi, eka
Hanya riuh terdengar
Eka, dwi, tri, catur, panca
Tak berarti pula
Yang ada hanya riuh
Eka, dwi, tri, catur, panca
Panca, catur, tri, dwi, eka
Hanya riuh terdengar
Eka, dwi, tri, catur, panca
Tak berarti pula
Lihat aku
Tak urung kalian hancur
Tanpa adanya aku
Lihat aku
Negeri ini antah-brantah
Tanpa kehadiranku
Tak urung kalian hancur
Tanpa adanya aku
Lihat aku
Negeri ini antah-brantah
Tanpa kehadiranku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar