Sabtu, 26 Oktober 2013

PASKIBRAKA 2013 :)



Salam PASIBRAKA………

Jantung berdetak kencang dikala melihat sang saka. Sebelumnya aku tidak pernah merasakan hal seperti ini. Perasaan yang seharusnya memang selalu dirasakan oleh setiap putra, putri bangsa saat melihat bendera Merah Putih. Mungkin jika aku tidak menjadi seorang PASKIBRAKA sampai saat ini aku tidak akan merasakan bahwa betapa pentingnya bendera Merah Putih bagi bangsa ini. Perjuangan yang tidak hanya mengeluarkan keringat, bahkan darah pun rela mereka (para pahlawan) keluarkan demi membela bangsa ini. 

Berbicara masalah bendera memang tidak akan lengkap jika tanpa membicarakan juga PASKIBRAKA. Sampai saat ini aku juga masih belum percaya jika aku bisa menjadi anggota PASKIBRAKA 2013. Perjuangan yang begitu panjang, mulai dari mengikuti seleksi di sekolah dan setelah itu baru seleksi antar sekolah yang ada di kota dan seterusnya. Tidak hanya di situ, perjuangan ternyata baru dimulai setelah kami lulus menjadi anggota PASKIBRAKA, bayangkan saja, pengambilan seragam latihan pun harus dilakukan dengan cara merayap di kolam lumpur terlebih dahulu, air yang kotor di tambah bau yang begitu merebak dari lumpur tersebut membuat kami benar-benar mual. Tugas berat pun kami pikul setelah kami resmi menjadi siswa PASKIBRAKAK. Dua bulan digembleng agar menjadi pribadi yang lebih baik membuat kami benar-benar “dongkol” pada awalnya. Semua kegiatan harus dilakukan dengan cepat, lari pagi, jalan jongkok, guling botol, push up, sit up, jungkir balik dan yang tidak terlupakan adalah “sikap taubat”. Semua itu membuat kami benar-benar menjadi seperti tawanan Belanda. Hidup benar-benar penuh kekangan, bayangkan saja semuanya dilakukan dengan hitungan, mulai dari makan sampai buang air pun juga dihitung. Awal yang sangat susah bagi kami pada  minggu pertama dan kedua, namun hal tersebut tidak lagi terasa setelah memasuki minggu ke tiga dan seterusnya. Persaudaraan yang terjalin begitu erat hingga membuat kami selalu ingin bertemu dan membuat kami semangat dalam latihan untuk memberikan yang terbaik. Awalnya kami mengangap bahwa menjadi seorang pengibar bendera pusaka adalah hal yang biasa saja, hanya perlu menguasai baris-berbaris saja, ternyata hal tersebut tidak cukup, butuh kekompakan, menyatukan hati banyak orang, menyatukan semua pikiran menjadi satu, semuanya benar-benar susah. Tapi yang membuat kami selalu percaya diri bahwa kami bisa adalah para pelatih dan senior, terutama untuk Ayah Regar, dia adalah pelatih sekaligus ayah bagi kami semua, usia yang sudah lanjut tidak menghalangi gerak-geriknya untuk selalu semangat, dan hal itu ditularkannya kepada kami. Sesuatu yang paling mengesankan adalah ketika kami ditampar menggunakan sendal swallow, hmm itu adalah rasa sakit yang bener-bener “nikmat”. Tapi kami yakin tanpa tamparan tersebut kami tidak akan bisa menjadi pribadi yang berani dan bertanggung jawab hingga kami dapat mengibarkan Bendera Pusaka dengan SUKSES, Allhamdullilah Ya Allah berkat do’a dari kedua orang tua, pelatih, senior, dan do’a kmai tiap malam, kami dapat memberikan tangis kebahagiaan untuk orang-orang yang kami cintai.
Jujur, baru kali ini aku merasakan rasa haru yang begitu mendalam. Aku akan selalu mengingat kalian saudara-saudara ku sampai kapan pun. PPI 2013 TOPCHER







Tidak ada komentar:

Posting Komentar